Orangtua Wajib Ikuti Perkembangan Jaman

Tulisan untuk rubrik SmartMom edisi Minggu, 10 Januari 2010 di Tribun Pekanbaru dengan topik “Mendampingi Buah Hati Memasuki Masa Remaja”

Nara sumber: Ratna Wilis Psi (Psikolog Anak dan Keluarga)

Temen-temen dari STAR Pekanbaru mendampingi para remaja

SUDAH menjadi ketentuan bagi orang tua jaman sekarang, harus mampu mengikuti perkembangan jaman supaya bisa tetap mendampingi buah hatinya melewati masa remajanya. Bahkan orangtua dituntut untuk banyak membaca dan mencari informasi-informasi terbaru.

Orangtua tak bisa menerapkan aturan yang sama seperti pada masanya dulu, karena sudah ada perubahan era dahulu dan sekarang. Mereka lah yang harus bisa menyesuaikan dengan jamannya, tapi juga tak melepas norma agama dan budaya yang berlaku.

Dan kita tak bisa memungkiri lagi bahwa usia remaja merupakan fase yang rawan dimana anak mulai mencari jati dirinya. Di masa itu juga terjadi banyak perubahan pada diri buah hati kita, termasuk perubahan di sisi seksualitas.

Namun orangtua di masyarakat kita masih banyak yang belum terbiasa dengan pendidikan seksual pada anak-anak. Padahal harus disadari, apabila orangtua tidak mendampingi dan memberikan informasi tentang seksualitas maka si anak akan mencari keluar.

Ada beberapa faktor yang membuat pelajaran seksualitas belum menjadi kebiasaan bagi banyak orangtua di Indonesia. Diantaranya adalah ketidaksiapan orangtua secara psikologis dan materi. Ketidaksiapan psikologis ini didorong dari budaya kita yang masih menganggap pendidikan seksual itu tabu dan tidak pantas dibicarakan. Saat anak bertanya, orang tua berusaha untuk menghindarinya.

Faktor kedua adalah ketidaksiapan dalam hal materi. Ada orangtua yang tak mau menjawab pertanyaan buah hatinya seputar seks, karena sebenarnya ia pun tak memiliki materi yang cukup untuk menjelaskannya.

Lalu apa yang harus dilakukan orangtua saat mendampingi buah hatinya yang sudah memasuki usia remaja? Tentu saja, orangtua harus banyak membaca. Orangtua harus selalu mengikuti perkembangan jaman supaya tidak ketinggalan jaman. Termasuk mencari informasi mengenai kesehatan reproduksi dan menambah wawasan supaya bisa menjelaskan pada anak-anaknya.

Apabila orangtua sudah memiliki kesiapan psikologi dan materi, maka tak akan susah untuk menjali komunikasi dengan anak-anaknya. Secara otomati, jika anak merasa nyaman dengan orangtuanya maka anak pun akan lebih mudah untuk terbuka kepada orangtua. (ans)

Bagaimana sebaiknya jika anak mulai bertanya tentang seks?
Berikut ini tips yang bisa digunakan:
1.Tenang dan kontrol diri
Apabila anak bertanya tentang seks, orang tua jangan menampakkan kekagetan atau kemarahan karena bisa jadi anak bertanya sesuatu yang memang dia sendiri tidak mengetahui arti dan maksudnya.
2. Bersikap jujur
Jika orangtua belum tahu atau belum siap maka tunda dengan jujur mengatakan  belum tahu jawabanya dan akan mencari tahu lebih lanjut.
3. Jangan bertele-tele
Jawab pertanyaan anak sebaiknya jangan berputar-putar dan membuat anak bingung, karena bisa jadi mereka memang benar-benar tidak tahu. Menjawab pertanyaan anak dengan jawaban yang singkat, jelas dan tepat.
4. Masukkan ilustrasi
Dalam menjawab pertanyaan, bisa digunakan ilustrasi yang bisa dipahami anak. Misalkan dengan melihat kumbang dan bunga, cicak yang berpasangan, atau kucing atau anjing yang berduaan.
5.Kunci segala penjelasan dengan nilai, norma dan agama.
Selain anak tahu yang berlaku tetapi anak juga tahu yang sebenarnya menurut nilai dan norma agama yang berlaku sehingga anak tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
6. Berikan jawaban yang logis
Inilah yang sering kali dibutuhkan anak. Mereka penasaran dan ingin mendapatkan jawaban yang masuk akal, benar dan rasional. (bbs/ans)